HOMIE ABOUT AFFIES
extra extra extra

“You're so convinced you'll disappoint people if you show them that you're not perfect. You don't realize you are perfect. Your imperfections are what make you perfect. They make you you. That's what people love. It's what I love too.”

my network


tagboard





its all about us


Previous post

1ST GA : CANDID PHOTO GIVEAWAY
Kaki Gossip???
Contest "Jom Tambah Geng Blogger"
Cute Scrollbar
Tutorial Like Button
Thailand????
Go To The Hell!!!
Freebies Top Button Cup Cake
Freebies Animated Header
Mende yang cute....cute...

advertisment


Title: The Scream or The Cry
written on Wednesday, 18 January 2012 @ 22:30 ✈{ 2 comments }


Wajah seseorang yang ketakutan sedang menjerit sementara di belakangnya cakrawala yang berwarna merah darah dalam lukisan Edvard Munch Jeritan (dikenal pula sebagai The Scream) (1893), Galeri Nasional, Oslo.

Pernahkah anda melihat gambar in???
Adakah anda seorang pencinta seni???
Adakah anda tahu makna disebalik karya yang dihasilkan ini???
Tahukah anda siapa yang menciptanya???

wow...wow...wow.....banyaknya soalan yang NAJ tujukan....
Jika anda bukan seorang pencinta seni namun anda perlu baca..
NAJ sedia maklum bahawa rakyat Malaysia kurang prihatin terhadap nilai-nilai seni..Kenapa hal sedemikian terjadi???  Naj rasa sedih sangat kenapa seni ditolak ke tepi.

NAJ tahu,orang ramai berpendapat seni ni tak mendatangkan keuntungan... KAN???? tapi, korang baca ke tentang zaman kegemilangan Leonardo Da Vinci,Michaelangelo,Raphael,Donatello,Van Gogh dan banyak lagi???? korang tahu ke berape nilai karya yang dorang hasilkan tu?? tak payah nak pandang jauh sangat la kenapa  rakyat Malaysia tak pentingkan seni....

Biasiswa...yess...biasiswa...berapa banyak penaja yang nak taja student SENI ni....berapa kerat??? NAJ tengok kelayakan memohon

* Biologi
*Engeenering
*Medical
*Bussiness
*Account
*ARTS ???

ade ke korang nampak seni layak. Ok,tepuk dada tanya selera :) NAJ naj sambung tentang karya kat atas  sebelum EMO terlebih...karya tersebut dihasilkan oleh Edvard Munch.

Jeritan (bahasa NorwegiaSkrik, 1893; judul bahasa InggrisThe Scream) adalah sebuah lukisan ekspresionis oleh seniman Norwegia Edvard Munch yang menjadi sumber inspirasi bagi banyak pelukis lainnya dalam aliran ini. Lukisan ini dianggap oleh banyak orang sebagai karyanya yang paling penting. Sebagian lagi mengatakan lukisan ini melambangkan manusia modern yang tercekam oleh serangan angst (kecemasaneksistensial, dengan cakrawala yang diilhami oloeh senja yang merah, yang dilihat setelah letusan Gunung Krakatau pada 1883.[1] Lansekap di belakang adalah Oslofjord, yang dilihat dari bukit Ekeberg. Kata skrik dalam bahasa Norwegia biasanya diterjemahkan menjadi "scream" (jeritan), namun kata ini juga mempunyai akar kata yang sama dengan kata bahasa Inggris shriek. Kadang-kadang lukisan ini disebut juga The Cry ("Tangisan").
Ada sebuah tempera di atas versi karton (berukuran 83,5 x 66 cm) yang sebelumnya terdapat di Museum MunchOsloNorwegia (lihat galeri), dan sebuah lukisan minyak, tempera, dan pastel di atas karton (ukuran 91 x 73,5 cm) di Galeri Nasional (tampak di sebelah kanan), juga di Oslo. Versi ketiga juga dimiliki oleh Museum Munch, dan yang keempat dimiliki oleh Petter Olsen. Munch belakangan juga menerjemahkan gambar ini ke dalam bentuk litograf (lihat galeri), sehingga gambarya dapat direproduksi dalam berbagai tulisan tinjauan di seluruh dunia. Sejak 1994, dua versi terpisah dari Jeritan ini dicuri oleh pencuri-pencuri karya seni, tapi akhirnya keduanya telah ditemukan kembali.



Sumber ilham karya:
Judul asli dalam bahasa Jerman yang diberikan kepada lukisan karya Munch ini adalah Der Schrei der Natur (Jeritan alam).
Dalam sebuah catatan dalam buku hariannya, Munch menggambarkan ilhamnya untuk citra ini demikian:
"Saya sedang berjalan di sebuah jalan kecil dengan dua orang teman – matahari sedang tenggelam – mendadak langit berubah menjadi merah darah – Saya berhenti, merasa lelah, dan bersandar di pagar – di atas fjord dan kota yang biru kehitaman tampak darah dan lidah-lidah api – teman-teman berjalan terus, dan saya berdiri di sana gemetar dan diliputi rasa cemas – dan saya merasakan jeritan yang tidak henti-hentinya melintas di alam".
Sabrina Laurent (Mei 2005) menyimpulkan dari deskripsi Munch tentang ilhamnya bahwa orang di latar depan itu adalah si pelukis sendiri yang "sebetulnya tidak menjerit tetapi sekadar bereaksi dengan ngeri ketika mendengar jeritan Alam. Dengan menutup kedua telinga dengan tangannya, Munch berusaha keras untuk tidak mendengar jeritan ini, sehingga menempatkannya dalam keadaan seolah-olah sedang mengalami serangan panik." Posisi di mana ia melukiskan dirinya sendiri adalah reaksi refleks yang khas dari siapapun yang berjuang untuk menghindari suara yang menekan, entah suara yang sungguh atau yang dibayang-bayangkan.



Credit to: wikipedia



© 2012 Layout made by mintrose. Have a nice blogging day !