Title: **menatap wajahmu**
written on Friday, 20 May 2011 @ 00:34 ✈{ 1 comments }
 Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling  wajar dan paling jujur dari seseorang.
 Seorang artis yang ketika di panggung  begitu cantik dan gemerlap pun  akan tampak polos dan jauh  berbeza jika ia sedang tidur.
 Orang paling kejam di dunia pun  jika ia sudah tidur tak akan tampak wajah bengisnya.
 Perhatikanlah ayah anda  saat beliau sedang tidur.  Sedarilah, betapa badan yang dulu kuat  dan gagah itu kini semakin tua dan lemah,
 betapa rambut-rambut putih  mulai menghiasi kepalanya,  betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya.  Orang inilah yang tiap hari bekerja keras  untuk kesejahteraan kita, anak-anaknya.  Orang inilah, rela melakukan apa saja asal  perut kita kenyang dan pendidikan kita lancar.
Sekarang, beralihlah. ...   Lihatlah ibu anda.... Hmm...kulitnya mulai keriput dan tangan yang dulu halus membelai- belai  tubuh bayi kita itu kini kasar kerana  menempuhi kehidupan yang mencabar demi kita. Orang inilah yang tiap hari  menguruskan keperluan kita.  Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan membebeli kita semata- mata kerana rasa kasih dan sayang,  dan sayangnya, itu sering kita salah ertikan.
 Cubalah menatap wajah orang-orang   yang kita cintai..sayangi itu...   Ayah, Ibu, Suami,   Isteri, Kakak, Adik, Anak, Sahabat,   Semuanya... 
 Rasakanlah sensasi yang timbul sesudahnya. Rasakanlah energi cinta yang mengalir   perlahan-lahan saat menatap wajah mereka yang terlelap itu.   Rasakanlah getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa   banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan orang-orang itu untuk   kebahagiaan anda. Pengorbanan yang kadang-kadang tertutupi oleh
salah faham kecil yang entah kenapa selalu saja nampak besar. 
 Secara ajaib Tuhan mengatur agar   pengorbanan itu akan tampak lagi   melalui wajah-wajah jujur mereka   saat sedang tidur.   Pengorbanan yang kadang melelahkan   serta memenatkan mereka   namun enggan mereka ungkapkan.   Dan ekspresi wajah ketika tidur pun   membantu untuk mengungkap segalanya.   Tanpa kata, tanpa suara dia   berkata... "betapa lelahnya..penatnya aku hari ini".   Dan penyebab lelah dan penat itu?   Untuk siapa dia berpenat lelah   Tak lain adalah  KITA..... 
 Suami yang bekerja keras mencari nafkah,   isteri yang bekerja keras mengurus dan   mendidik anak, juga rumah.   Kakak, adik, anak, dan sahabat yang   telah menemani hari-hari suka dan duka  bersama kita. 
 Resapilah kenangan-kenangan manis dan   pahit yang pernah terjadi dengan   menatap wajah-wajah mereka.   Rasakanlah betapa kebahagiaan dan   rasa terharu seketika menerpa jika   mengingat itu semua. 
 Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika   esok mereka "orang-orang terkasih itu"   tak lagi membuka matanya,   untuk selamanya ... " 
**love u family.dear.frens who love me**
|
Title: **menatap wajahmu**
written on Friday, 20 May 2011 @ 00:34 ✈{ 1 comments }
 Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling  wajar dan paling jujur dari seseorang.
 Seorang artis yang ketika di panggung  begitu cantik dan gemerlap pun  akan tampak polos dan jauh  berbeza jika ia sedang tidur.
 Orang paling kejam di dunia pun  jika ia sudah tidur tak akan tampak wajah bengisnya.
 Perhatikanlah ayah anda  saat beliau sedang tidur.  Sedarilah, betapa badan yang dulu kuat  dan gagah itu kini semakin tua dan lemah,
 betapa rambut-rambut putih  mulai menghiasi kepalanya,  betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya.  Orang inilah yang tiap hari bekerja keras  untuk kesejahteraan kita, anak-anaknya.  Orang inilah, rela melakukan apa saja asal  perut kita kenyang dan pendidikan kita lancar.
Sekarang, beralihlah. ...   Lihatlah ibu anda.... Hmm...kulitnya mulai keriput dan tangan yang dulu halus membelai- belai  tubuh bayi kita itu kini kasar kerana  menempuhi kehidupan yang mencabar demi kita. Orang inilah yang tiap hari  menguruskan keperluan kita.  Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan membebeli kita semata- mata kerana rasa kasih dan sayang,  dan sayangnya, itu sering kita salah ertikan.
 Cubalah menatap wajah orang-orang   yang kita cintai..sayangi itu...   Ayah, Ibu, Suami,   Isteri, Kakak, Adik, Anak, Sahabat,   Semuanya... 
 Rasakanlah sensasi yang timbul sesudahnya. Rasakanlah energi cinta yang mengalir   perlahan-lahan saat menatap wajah mereka yang terlelap itu.   Rasakanlah getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa   banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan orang-orang itu untuk   kebahagiaan anda. Pengorbanan yang kadang-kadang tertutupi oleh
salah faham kecil yang entah kenapa selalu saja nampak besar. 
 Secara ajaib Tuhan mengatur agar   pengorbanan itu akan tampak lagi   melalui wajah-wajah jujur mereka   saat sedang tidur.   Pengorbanan yang kadang melelahkan   serta memenatkan mereka   namun enggan mereka ungkapkan.   Dan ekspresi wajah ketika tidur pun   membantu untuk mengungkap segalanya.   Tanpa kata, tanpa suara dia   berkata... "betapa lelahnya..penatnya aku hari ini".   Dan penyebab lelah dan penat itu?   Untuk siapa dia berpenat lelah   Tak lain adalah  KITA..... 
 Suami yang bekerja keras mencari nafkah,   isteri yang bekerja keras mengurus dan   mendidik anak, juga rumah.   Kakak, adik, anak, dan sahabat yang   telah menemani hari-hari suka dan duka  bersama kita. 
 Resapilah kenangan-kenangan manis dan   pahit yang pernah terjadi dengan   menatap wajah-wajah mereka.   Rasakanlah betapa kebahagiaan dan   rasa terharu seketika menerpa jika   mengingat itu semua. 
 Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika   esok mereka "orang-orang terkasih itu"   tak lagi membuka matanya,   untuk selamanya ... " 
**love u family.dear.frens who love me**
|